Perpisahan, apa iya kata yang satu ini selalu identik dengan luka? dengan airmata, dengan patah hati, dengan semua yang menyesakan tenggorokan kata sahabat saya, dulu mungkin saya sependapat dengan sahabat saya ketika sekian tahun yang lalu ketika saya harus melihat punggung lelaki yang sangat saya cintai harus meninggalkan saya untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya, bukan berbakti kepada kekasihnya :) kini seiring dengan waktu saya mulai menyadari bahwa ALLAH hanya memberikan yang terbaik, ketika dia harus
dipisahkan dari saya itu karena menurut ALLAH dia bukan yang terbaik untuk saya… dan jika dia bukan yang terbaik untuk saya, kenapa dong saya harus maksa dan merengek rengek agar dia kembali, kan ALLAH akan mengganti dengan yang lebih baik.
dipisahkan dari saya itu karena menurut ALLAH dia bukan yang terbaik untuk saya… dan jika dia bukan yang terbaik untuk saya, kenapa dong saya harus maksa dan merengek rengek agar dia kembali, kan ALLAH akan mengganti dengan yang lebih baik.
ALLAH tidak pernah memisahkan sesuatu dari hambaNYA kecuali DIA menggantinya dengan yang lebih baik. Dan ALLAH tidak pernah ingkar janji… lalu kenapa saya harus tidak percaya atas janji ALLAH?
Tapi bukan pengantinya yang jauh lebih baik yang akan saya bicarakan, saya yakin dengan janji ALLAH dan ALLAH tidak pernah ingkar janji seperti kekasih saya yang janji akan bersama saya sehidup semati padahal saya mati dia pasti gak mau ikut dan bodohnya saya koq percaya sih? hehehe padahal janji manusia dibawah ketetapan ALLAH, makanya jangan gampang janji :) iya memang bukan janji pula yang ingin saya bagikan tapi maksud ALLAH memisahkan saya dari semua yang indah indah dan memabukan
Satu hal yang harus selalu saya ingat bahwa setiap yang terjadi pada saya karena ALLAH sangat menyayangi saya, ALLAH tidak pernah kejam terhadap ciptaannya apalagi mendzalimi, jadi setiap tahapan hidup ini karena cinta ALLAH, saya dipisahkan dari si dia karena cinta saya sudah jadi berhala, dipisahkan dari kekasih saya karena ALLAH hanya ingin saya mencintainya saja dulu, bahwa ternyata saya belum mampu mencintai ALLAH melebihi saya mencintai kekasih saya, makanya dibiarkan berdua dengan ALLAH saja dulu dan nanti ketika saya telah mampu pasti akan diberikan cinta yang lain…
Iya perpisahan yang dilakukan dengan sadar akan terasa indah, maka berpisahlah secara sadar, kalau lagi mabuk cinta kan gak sadar tuh nah kalau diharuskan pisah emang kolaps, makanya jangan sampai mabuk cinta agar selalu sadar bahwa perpisahan pasti terjadi … dan bukan sesuatu yang kejam lagi.
Karena perpisahan tidak pernah bermaksud membuat saya kolaps dan mati …
Perpisahan yang saya sadari karena kasih sayang ALLAH pasti indah, bayangkan seperti di Ramadhan ini ALLAH memisahkan saya dengan semua nikmat, memisahkan saya dari makan dan minum disiang hari, memisahkan saya dari tidur nyenyak dimalam hari karena saya harus shalat tarawih, tahajud.
Kemudian ALLAH juga memisahkan saya dari novel novel setumpuk yang biasa saya baca dan harus saya ganti dengan tilawah … sekali lagi ALLAH membuktikan bahwa perpisahan ini karena cintaNYA yang luar biasa, coba kalau gak ada perpisahan dengan ikatan dunia seperti Ramadhan, dimana ladang ampunan bagi saya
Dan satu hal yang perlu disadari pula bahwa ketika kita begitu bahagia dengan apa apa yang kini dalam genggaman, sadari pula bahwa ALLAH akan mengambilnya kembali esok atau lusa, jangan kaget ketika itu terjadi dan jangan sombong ketika bahagia dalam genggaman…
Jangan pula jadikan CINTA ini BERHALA … satu lagi gak perlu iri dengan mereka yang bahagia, suatu hari kan mereka juga akan terpisah dari bahagia itu dan luka dan tak perlu takut menjadi seperti mereka yang luka kan mereka juga akan bahagia suatu hari ini.
No comments:
Post a Comment