Hukum Pacaran Menurut Islam

Hukum Pacaran Menurut Islam


“Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji…” (QS. Al-Isra : 32).

Istilah pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam. Yang ada dalam Islam ada yang disebut “Khitbah” atau masa tunangan. Masa tunangan ini adalah masa perkenalan, sehingga kalau misalnya setelah khitbah putus, tidak akan mempunyai dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan berbincang-bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu dekat duduknya dengan mereka.

ALANGKAH INDAHNYA...

Apabila yang LUAS itu adalah 'ILMU,

Apabila yang TEBAL itu adalah IMAN,

... Apabila yang TIPIS itu adalah LISAN,

Apabila yang TAJAM itu adalah AKAL & BASHIROH,

Yang Paling di Dunia Ini

Yang paling dekat dengan kita adalah "kematian".

Sebab kematian adalah PASTI adanya & tiap detik bisa terjadi.

Yang paling jauh dgn kita adalah “masa lalu".

Mungkin Karena Allah Sayang

Jika hari ini Allah masih menitipkan cinta pada ku, semoga saja aku tidak menjadikan cinta itu sebagai berhala dengan selalu memujanya seolah olah dunia ini milik kita berdua,

Mungkin jumlah sms akan lebih banyak dibanding dengan rakaat shalat ku,

Jumlah pulsa telepon akan lebih banyak dari pada rupiah yang ku sedekahkan,

Jumlah celotehan ku saat mengobrolku lebih banyak dari pada jumlah ucapan dzikirku,

Prosentase mengingat pacar lebih besar dari pada mengingat Allah,

Duduk berduaan di tempat sepi lebih indah di hati dari pada duduk tafakkur di atas sajadah dan bermesraan dengan Allah,

Dan jika ketika . . .

Ku Memilih untuk Diam!

Ketika ada orang yang menghina saya kan orang itu sedang menghina dirinya sendiri kan sebetulnya, ketika saya membalas lagi dengan hinaan, terus apa bedanya dong saya dengan dia, gak deh !! abis pahala dan energi hanya untuk membalas sesuatu yang gak penting lagi buat kita bukan? biarkan saja… sudahi saja dengan diam dan senyum manis.

"Diam itu adalah emas, diam adalah ibadah yang tanpa bersusah payah, diam adalah perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah, diam adalah kehebatan tanpa kerajaan, benteng tanpa pagar, kekayaan tanpa meminta kepada orang, istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal, penutup segala aib“

Semakin banyak bicara semakin banyak salah, maka diam itu tidak pernah salah, jadi mulai sekarang ada baiknya kita belajar menjadi pendengar dan bukan pembicara, kekasih ALLAH itu diamnya dzikir, bicaranya dakwah